TIM DEBAT FAKULTAS ILMU SOSIAL UNY KEMBALI MERAIH PRESTASI DI KEJUARAAN DEBAT MAHASISWA

Rentetan prestasi yang ditorehkan oleh Tim Debat Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Yogyakarta pada tahun 2018 ini terus berlanjut. Kali ini giliran tim yang terdiri dari Muhammad Fathan Abdurrahman (Pendidikan Sejarah 2016), Nurul Asfiani (Ilmu Administrasi Negara 2017), dan Khairunnisak (Pendidikan Sosiologi) yang berhasil meraih Juara 3 dalam Lomba Debat Mahasiswa dengan tema “Nasionalisme Untuk Indonesia” yang diselenggarakan oleh Senat Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Semarang pada tanggal 1 Juli 2018. Tim Debat FIS UNY ini berhasil memasuki babak semifinal bersama dengan Tim Universitas Negeri Semarang, Universitas Muhammadiyah Surakarta, dan Universitas Islam Negeri Walisongo setelah melewati babak penyisihan yang begitu ketat. Pada babak semifinal tersebut mereka bertanding melawan Tim Universitas Negeri Semarang. Pada pertandingan ini, Tim Debat FIS UNY harus memberikan tiket finalnya setelah juri memutuskan kemenangan bagi Tim Universitas Negeri Semarang. Meskipun demikian, Tim Debat FIS UNY sama sekali tidak kehilangan semangatnya, ini dibuktikan dengan keberhasilannya mengalahkan Tim Universitas Muhammadiyah Surakarta dalam perebutan posisi ketiga.

Perjuangan meraih juara ke-3 dalam kompetisi ini bukanlah hal yang mudah, mereka harus berhadapan dengan tim-tim tangguh dari perguruan tinggi lain. “Sebenernya saya juga nggak nyangka sih bisa dapet juara disini, apalagi liat tim-tim yang ikut disini adalah tim yang hebat-hebat. Saya sangat bangga dengan kerja keras teammates saya, yang mau lembur bahas mosi yang dikirm H-1.” tutur Nurul Asfiani. Selain karena mereka harus berhadapan dengan lawan yang hebat, mereka juga harus beradaptasi dengan sistem debat yang berbeda dari yang biasanya. “Pertandingan yang sangat kompetitif, dan sangat tidak terduga, tidak terduga dari segi sistem debatnya hehe. Makanya kami sempet kaget bisa juara disini, soalnya kita juga pas awal kebingungan dengan sistem debatnya”, ungkap Khairunnisak.  Sementara itu, sebuah pesan menarik juga disampaikan oleh Muhammad Fathan, baginya sehabat apapun kita berusaha, tetap keputusan kita berhasil atau tidak adalah kehendak dari Allah, maka kita tidak boleh sampai lupa untuk berdo’a dan bersyukur atas apapun hasil yang diperoleh. “Alhamdulillah...sebenarnya kemenangan dan kekalahan itu adalah ujian, maka dari itu kita harus banyak-banyak istighfar kalau dapet dua hal ini, hehe. Saya juga lumayan kaget atas keberhasilan ini, laa hawla wa laa quwwata illa billah, tidak ada daya dan kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah, hehe” tambah Fathan.

Selamat kepada Nurul, Khairunnisa, dan Fathan !