WORKSHOP LEARNING OUTCOMES DAN PEMBENTUKAN ASOSIASI PRODI PENDIDIKAN SEJARAH

Saat ini kita berada pada milenium yang merupakan abad pengetahuan yang bertumpu pada kemajuan dunia pendidikan. Banyak temuan-temuan di bidang tersebut yang mampu memecahkan masalah dunia yang terjadi saat ini dan proyeksi di masa depan.
Bersamaan dengan berkembangnya bidang pendidikan, berkembang pula Pendidikan Sejarah. Kemajuan pendidikan Sejarah memiliki peran penting untuk menyiapkan generasi unggul yang mampu memecahkan permasalahan yang muncul di abad ini di masa depan.  

Sebagai konsekuensi perkembangan, tersebut Pendidikan Sejarah menjadi bagian yang sangat penting dalam penyediaan sumberdaya manusia Indonesia yang unggul. Rekonstruksi kurikulum pembelajaran Sejarah dan pembaharuan pengetahuan maupun  keterampilan teknik-teknik Sejarah dan Pembelajaran Sejarah para guru dan calon guru sangat perlu dilakukan dalam berbagai forum ilmiah.

Kamis (20/10) di Ruang Ki Hajar Dewantara FIS UNY sebanyak 26 Program Studi/Jurusan Pendidikan Sejarah seluruh Indonesia ikut hadir di Universitas Negeri Yogyakarta untuk mewakili kampusnya masing-masing di acara Workshop Learning Outcomes (LO) dan Pembentukan Asosiasi Prodi Pendidikan Sejarah. Kegiatan ini dibuka oleh Kaprodi Pendidikan Sejarah FIS UNY Dr. Dyah Kumalasari M.Pd. Dalam sambutannya, ”Kegiatan ini merupakan rangkaian pembentukan Asosiasi Prodi Pendidikan Sejarah dan pembahasan LO  agar mendapatkan masukan yang berguna untuk menetapkan Standar Nasional secara merata di Indonesia”, ujar Dyah.

Ketua APPS Prof. Dr. Hamid Hasan MA.,  mengungkapkan keinginannya agar Pendidikan Sejarah memiliki pemerataan Standar Nasional Pendidikan di Seluruh Perguruan Tinggi di wilayah Negara Hukum Indonesia.  Menyikapi hal tersebut, forum program studi pendidikan Sejarah telah melakukan pembahasan batasan konten/bagian standar tersebut sebagai studi awal dalam penyusunan standar yang melibatkan semua perguruan tinggi negeri dan swasta di seluruh Indonesia untuk melakukan revitalisasi; kurikulum, proses pembelajaran, penilaian, tenaga pendidik, dan sarana prasarana sehingga program studi dapat memenuhi standar yang ditetapkan.

APPS merupakan organisasi yang menaungi Peneliti dan Pendidik Sejarah yang tersebar di berbagai Perguruan Tinggi di Indonesia. Sessi selanjutnya adalah Lokakarya Inti, peserta dibagi dalam tiga komisi, yaitu: a) Komisi I: Learning Outcomes, b) Komisi II: Asosiasi Prodi, dan c) Komisi III: Rekomendasi. Setiap delegasi aktif dalam proses diskusi, bahasan hingga perumusan di masing-masing komisi sehingga memberikan corak dan dinamika tersendiri (Danu).