MAHASISWA PENDIDIKAN SEJARAH FIS UNY SABET JUARA 1 PEMILIHAN PUTERA-PUTERI PENDIDIKAN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA 2020

Mahasiswa Pendidikan Sejarah FIS UNY kembali menorehkan prestasi. Asyif Awaludin Romadhoni, Mahasiswa Pendidikan Sejarah 2016 FIS UNY meraih Juara 1 dalam Pemilihan Putera-Puteri Pendidikan Daerah Istimewa Yogyakarta 2020 yang diselenggarakan di Pondok Pesantren Ummul Qurok Boyolali, Sabtu-Minggu 24-25 Januari 2020. Asyif, sapaannya, mengalahkan 24 pesaingnya dalam kompetisi tersebut. “Jujur, ini baru pertama kali saya mengikuti event pageant. Background saya nggak ada pageant, cuman riset nulis dan debat. Campur aduk sih karena memang semua tidak terduga.” Pungkas Asyif. Pemilihan Putera-Puteri Pendidikan ini merupakan kompetisi yang diselenggarakan oleh Ikatan Pemuda Prestasi Indonesia Putera-Puteri Pendidikan Jawa Tengah-Daerah Istimewa Yogyakarta di bawah naungan Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia. Kegiatan tersebut bertujuan untuk saling bertukar informasi mengenai isu pendidikan dan mengajak masyarakat berpartisipasi aktif untuk menyelenggarakan pendidikan. “Di acara itu kami diajarkan kerjasama, sabar, saling menerima dan masih banyak lagi. Personal branding, modeling, debat, itu pasti ada. Semua pesertanya juga keren-keren. Namun saya senang bisa mengenal mereka dan meet up dengan beberapa teman lama juga karena ikut kompetisi itu juga hehe.” Ujarnya. Pada acara tersebut, Asyif menekankan pada pentingnya pendidikan karakter dan kesadaran guru maupun mahasiswa calon guru. Menurut Asyif, sebagai calon guru perlu dilakukan upaya penyadaran bahwa itu merupakan tugas mulia untuk menjadikan orang lebih baik lagi. Oleh karena itu, mahasiswa calon guru perlu dibangkitkan semangatnya agar tidak merasa salah jurusan. Di samping itu, guru juga harus sadar mengenai perannya sebagai garda depan pembentuk generasi yang akan datang. Sesuai dengan esensi pendidikan yaitu memanusiakan manusia, guru membentuk manusia menjadi pandai secara kognitif, terampil dengan kecakapannya, namun juga berkarakter luhur. “Hal-hal tadi itu penting karena memang pendidikan adalah sebuah proses. Kita harus menikmati proses itu dan harus konsisten dengan komitmen. Ini tidak masalah dapat selempang bertuliskan putera pendidikan tapi adalah masalah pengabdian dan action yang akan dilakukan. Alhamdulillah saya akan tetap pada prinsip ini dan saya senang berkecimpung di bidang pendidikan.” Tambahnya. Setelah ini, Asyif akan mewakili Daerah Istimewa Yogyakarta di tingkat Nasional pada bulan Maret di Bandung, Jawa Barat. Semangat mengabdikan diri di bidang pendidikan, Asyif!